Cara Menghindari Tindakan Cyberstalking


Banyak alasan mengapa pelaku melakukan cyberstalking. Diantaranya karena merasa marah atau sakit hati, frustasi dan ingin balas dendam kepada korban atau sifat superior yang suka mengintimidasi orang lain. Namun ada juga sebagian besar pelaku yang melakukan dengan maksud untuk hiburan dan lucu–lucuan. Ada pula yang melakukannya dengan tidak sengaja. Namun, tindakan pelecehan atau penghinaan melalui dunia maya baik secara sengaja atau tidak sengaja dapat merugikan korban dan berdampak negatif pada kondisi psikologisnya. Untuk menghindari agar tidak menjadi korban cyberstalking berikut tips-tips nya :
  1. Jangan berbagi informasi pribadi dihadapan publik mana saja secara online, atau         memberikannya kepada orang asing, termasuk dalam email atau chat room. Jangan menggunakan nama asli anda atau nama panggilan sebagai nama layar anda atau ID pengguna. Pilih nama yang gender dan usianya netral atau sesuai. Dan jangan posting informasi pribadi sebagai bagiSangat berhati-hati dengan pertemuan dan kenalan secara online dengan orang lain. Jika anda   memilih untuk bertemu, lakukanlah di tempat umum dan bawa serta teman anda.
  2. Pastikan bahwa anda memiliki jaringan “acceptable use policy” yang melarang cyberstalking.  Dan jika jaringan anda gagal untuk menanggapi keluhan anda pertimbangkan untuk beralih ke penyedia yang lebih responsif terhadap keluhan pengguna.
  3. Jika situasi menjadi bermusuhan secara online, log off atau online di tempat lain. Jika Anda dalam situasi ketakutan pada suatu tempat, kontak lembaga penegak hukum setempat. 
  4. Berkomunikasi menggunakan teks memiliki resiko salah paham  lebih besar dibandingkan menggunakan panca indera kita. Oleh karena itu persiapkan mental kita agar tidak terjebak dalam emosi, flame war, yang akhirnya jika salah justru malah jadinya praktik cyberbullying yang terjadi.
  5. Hindari asumsi dengan cara terus berusaha memahami lawan bicara kita sampai kita benar-benar paham. Asumsi adalah sumber dari segala malapetaka. Karena dengan asumsi, secara sepihak kita mulai menghakimi orang lain tanpa tahu pasti kejadian sebenarnya. Ini bisa berakhir pada tindakan cyberstalking  juga. 
  6.  Hindari penghakiman massa secara langsung di media-media sosial, walaupun hanya dengan meretweet/repost, karena efek retweet/repost ini adalah memberikan amplifikasi  pada sebuah statement yg bisa saja berupa serangan berupa asumsi. Ini yang  kadang  tidak disadari oleh teman-teman di dunia maya.

0 Response to "Cara Menghindari Tindakan Cyberstalking"

Posting Komentar