Banyak alasan mengapa pelaku melakukan
cyberstalking. Diantaranya karena merasa marah atau sakit hati, frustasi dan
ingin balas dendam kepada korban atau sifat superior yang suka mengintimidasi
orang lain. Namun ada juga sebagian besar pelaku yang melakukan dengan maksud
untuk hiburan dan lucu–lucuan. Ada pula yang melakukannya dengan tidak sengaja.
Namun, tindakan pelecehan atau penghinaan melalui dunia maya baik secara
sengaja atau tidak sengaja dapat merugikan korban dan berdampak negatif pada
kondisi psikologisnya. Untuk menghindari agar tidak menjadi korban
cyberstalking berikut tips-tips nya :
- Jangan berbagi informasi pribadi dihadapan publik mana
saja secara online, atau
memberikannya kepada orang asing, termasuk dalam email atau chat room. Jangan
menggunakan nama asli anda atau nama panggilan sebagai nama layar anda
atau ID pengguna. Pilih nama yang gender dan usianya netral atau sesuai.
Dan jangan posting informasi pribadi sebagai bagiSangat berhati-hati dengan pertemuan dan kenalan secara online
dengan orang lain. Jika anda memilih untuk bertemu, lakukanlah
di tempat umum dan bawa serta teman anda.
- Pastikan bahwa anda memiliki jaringan “acceptable use policy” yang melarang cyberstalking. Dan jika
jaringan anda gagal untuk menanggapi keluhan anda pertimbangkan untuk
beralih ke penyedia yang lebih responsif terhadap keluhan pengguna.
- Jika
situasi menjadi bermusuhan secara online, log off atau online di tempat
lain. Jika Anda dalam situasi ketakutan pada suatu tempat, kontak lembaga
penegak hukum setempat.
- Berkomunikasi menggunakan teks memiliki resiko salah
paham lebih besar dibandingkan menggunakan panca indera kita. Oleh
karena itu persiapkan mental kita agar tidak terjebak dalam emosi, flame
war, yang akhirnya jika salah justru malah jadinya praktik cyberbullying
yang terjadi.
- Hindari
asumsi dengan cara terus berusaha memahami lawan bicara kita sampai kita
benar-benar paham. Asumsi adalah sumber dari segala malapetaka. Karena
dengan asumsi, secara sepihak kita mulai menghakimi orang lain tanpa tahu
pasti kejadian sebenarnya. Ini bisa berakhir pada tindakan cyberstalking juga.
- Hindari
penghakiman massa secara langsung di media-media sosial, walaupun hanya
dengan meretweet/repost, karena efek retweet/repost ini adalah memberikan
amplifikasi pada sebuah statement yg bisa saja berupa serangan
berupa asumsi. Ini yang kadang tidak disadari oleh
teman-teman di dunia maya.
0 Response to "Cara Menghindari Tindakan Cyberstalking"
Posting Komentar